Rabu, 01 Mei 2013

PERAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI KEJADIAN-KEJADIAN BENCANA

BANJIR YANG KERAP TERJADI DI NEGARA INDONESIA.
Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Jenis bencana yang terjadi karena faktor alam dapat digolongakan menjadi bencana yang berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Seperti bencana yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia, yang telah merenggut banyak korban jiwa dan menimbulkan kerugian yang besar. Bencana yang terjadi sekarang ini selain karena usia bumi yang sudah tua, bencana juga merupakan akibat dari ulah manusia yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Manusia berlaku seenaknya dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada tanpa melaksanakan reboisasi dan pemeliharaan. Sebenarnya apabila manusia mau peduli terhadap lingkungan sekitar khususnya lingkungan alam, maka bencana yang akhir-akhir ini sering terjadi dapat diminimalisir. Sehingga tidak banyak menelan korban dan kerugian yang harus ditanggung oleh bangsa ini.
Misalnya, bencana alam yang berupa banjir di Wasior. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menilai banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, karena penebangan liar di suaka alam Gunung Wondiboi. Tidak adanya resapan air menyebabkan Sungai Angris dan Kiot meluap. Manager Desk Bencana Walhi, Irhash Ahmady, mengatakan, penebangan hutan di Papua dilakukan secara legal dan ilegal. Penebangan legal dilakukan oleh perusahaan yang mendapatkan izin konsesi namun disalahgunakan untuk menebang kayu di luar wilayah. ”Faktor penyebab terbesar (banjir Wasior) kerusakan hutan. Karena penebangan kayu yang merusak,” kata Irhash Ahmady di kantor Walhi, Senin (11/10). Menurut Irhash, meningkatnya curah hujan tidak dapat dijadikan penyebab tunggal terjadinya banjir. Penyebab utama adalah kerusakan hutan yang menyebabkan hilangnya resapan air. Berdasarkan data Walhi, sejak 1990-an terdapat 2 perusahan kayu besar, PT Dharma Mukti Persada dan PT Mutiara Timur, yang beroperasi di Papua Barat. Setelah tahun 2002, Pemerintah Provinsi Papua Barat mengeluarkan 20 izin pengelolaan hutan dan 16 konsesi kuasa pertambangan. ”Kami menyimpulakan penyebab utama banjir karena meningkatnya kerentanan di wilayah hulu,” ujar Irhash. Menurut Irhash, tidak terdapat HPH di suaka alam Gunung Woniboi. Diduga perusahaan kayu mengambil alih izin pemanfaatan hutan milik masyarakat adat melalui Koperasi Peran Serta Masyarakat (Kopermas). ”Dari 20 Kopermas yang terdaftar yang masih aktif hanya dua. Sisanya tidak berjalan sama sekali. Kami menduga, yang tidak berjalan ini dimafaatkan oleh perusahaan HPH untuk mengalihfungsikan suaka alam.”
Sebenarnya, banjir dapat dicegah apabila seseorang mau peduli dengan kelestarian lingkungan sekitarnya yaitu dengan tetap menjaga kelestarian hutan atau melaksanakan penanaman kembali bibit-bibit pohon yang ditebangi sesuai dengan struktur tanah yang ada. Sehingga, meskipun pohon-pohon tersebut dimanfaatkan secara maksimal dan terus menerus, kemungkinan untuk terjadi banjir dan tanah longsor sangat kecil dan jarang terjadi.
Sebagai generasi muda yang mempunyai semangat yang besar, kreatif dan inovatif, hendaknya kita dapat melakukan banyak hal untuk bangsa ini, khususnya dalam penanggulangan bencana. Dimulai dari langkah yang kecil, yaitu kesadaran dari setiap orang untuk membuang sampah pada tempatnya dan mau memelihara tumbuh-tumbuhan yang dapat menyerap banyak air. Sehingga ketika hujan turun, maka air hujan yang ada dapat diserap dan disimpan oleh tumbuh-tumbuhan yang pastinya didukung dengan membuangan sampah pada tempatnya. Apabila dua hal tersebut dilakukan secara beriringan, maka untuk terjadi banjir kemungkinan sangat kecil, malah justru akan tercipta suasana yang sejuk dan tidak terjadi kekeringan karena persediaan air selalu ada.
Dengan mengingat bencana yang kerap terjadi akhir-akhir ini, kita sebagai warga negara yang baik, maka kita mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjaga kelangsungan hidup dan kelestarian alam. Karena dari alam inilah kita bisa hidup, tanpa adanya alam mungkin kita tidak dapat hidup sampai detik ini. Maka, sudah sepantasnya kita dapat melakukan hal kecil yang dapat membesarkan dan memperpanjang usia bumi pertiwi ini. Selain peduli terhadap lingkungan, hendaknya kita juga peduli terhadap sesama meskipun itu hanya dalam bentuk kalimat pengingat saja. Dan sudah sepantasnya kita mau membantu saudara-saudara kita yang menjadi korbana bencana yang sering terjadi akhir-akhir ini, baik dalam bentuk material maupun dalam bentuk dukungan spiritual. Selain itu, sebagai manusia yang mendapat kesempatan untuk belajar lebih, kita dapat memaksimalkan kemampuan kita untuk melaksanakan penelitian dan menciptakan penemuan-penemuan baru yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan dan kelestarian bumi ini. Serta, kita dapat memberikan informasi tentang lingkungan alam, baik tentang cara pemeliharaan alam yang baik dan benar yang sesuai dengan kondisi yang ada di lingkungan masyarakat, memberikan informasi tentang dampak dan bahaya yang mungkin terjadi apabila tidak dilakukannya pemeliharaan kelestarian lingkungan. Sehingga, dengan adanya penyampaian informasi tersebut, diharapkan masyarakat mampu memahami dan melaksanakan upaya-upaya dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas lingkungan alam sekitar yang mempunyai peran penting dalam kelangsungan kehidupan ini. Karena dengan saling mengingatkan dan bertukar informasi dengan orang lain, maka akan semakin banyak ilmu yang dapat diperoleh yang nantinya berguna untuk kepentingan seluruh manusia didunia ini, khususnya masyarakat yang ada di Indonesia.
Sesungguhnya roda kehidupan selalu berputar, namun terkadang kita tidak menyadari bahwa apa yang sedang menimpa diri kita pernah juga menimpa oleh orang lain. Dan tidak menutup kemungkinan apa yang sedang menimpa orang lain, suatu saat nanti akan menimpa diri kita. Maka dengan mengingat hal demikian, kita patut bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahakan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Karena dengan bersyukur kita dapat mengontrol diri kita dan kita merasa cukup atas nikmat yang kita terima.
Referensi :
- VHRmedia.com, Jakarta
- Inilah.com, Jakarta
- Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas 2,
- Liputan6.com, Wasior
- Blog Seta Wiriawan, Pengertian Bencana
- blog Munawar AM, Pengertian dan Istilah-Istilah Bencana Alam

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls