BANJIR YANG KERAP TERJADI DI NEGARA INDONESIA.
Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Jenis bencana
yang terjadi karena faktor alam dapat digolongakan menjadi bencana yang
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor.
Seperti bencana yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia, yang
telah merenggut banyak korban jiwa dan menimbulkan kerugian yang besar.
Bencana yang terjadi sekarang ini selain karena usia bumi yang sudah
tua, bencana juga merupakan akibat dari ulah manusia yang tidak peduli
dengan lingkungan sekitarnya. Manusia berlaku seenaknya dan
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada tanpa melaksanakan
reboisasi dan pemeliharaan. Sebenarnya apabila manusia mau peduli
terhadap lingkungan sekitar khususnya lingkungan alam, maka bencana yang
akhir-akhir ini sering terjadi dapat diminimalisir. Sehingga tidak
banyak menelan korban dan kerugian yang harus ditanggung oleh bangsa
ini.
Misalnya, bencana alam yang berupa banjir di Wasior. Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia menilai banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk
Wondama, karena penebangan liar di suaka alam Gunung Wondiboi. Tidak
adanya resapan air menyebabkan Sungai Angris dan Kiot meluap. Manager
Desk Bencana Walhi, Irhash Ahmady, mengatakan, penebangan hutan di Papua
dilakukan secara legal dan ilegal. Penebangan legal dilakukan oleh
perusahaan yang mendapatkan izin konsesi namun disalahgunakan untuk
menebang kayu di luar wilayah. ”Faktor penyebab terbesar (banjir Wasior)
kerusakan hutan. Karena penebangan kayu yang merusak,” kata Irhash
Ahmady di kantor Walhi, Senin (11/10). Menurut Irhash, meningkatnya
curah hujan tidak dapat dijadikan penyebab tunggal terjadinya banjir.
Penyebab utama adalah kerusakan hutan yang menyebabkan hilangnya resapan
air. Berdasarkan data Walhi, sejak 1990-an terdapat 2 perusahan kayu
besar, PT Dharma Mukti Persada dan PT Mutiara Timur, yang beroperasi di
Papua Barat. Setelah tahun 2002, Pemerintah Provinsi Papua Barat
mengeluarkan 20 izin pengelolaan hutan dan 16 konsesi kuasa
pertambangan. ”Kami menyimpulakan penyebab utama banjir karena
meningkatnya kerentanan di wilayah hulu,” ujar Irhash. Menurut Irhash,
tidak terdapat HPH di suaka alam Gunung Woniboi. Diduga perusahaan kayu
mengambil alih izin pemanfaatan hutan milik masyarakat adat melalui
Koperasi Peran Serta Masyarakat (Kopermas). ”Dari 20 Kopermas yang
terdaftar yang masih aktif hanya dua. Sisanya tidak berjalan sama
sekali. Kami menduga, yang tidak berjalan ini dimafaatkan oleh
perusahaan HPH untuk mengalihfungsikan suaka alam.”
Sebenarnya, banjir dapat dicegah apabila seseorang mau peduli dengan
kelestarian lingkungan sekitarnya yaitu dengan tetap menjaga
kelestarian hutan atau melaksanakan penanaman kembali bibit-bibit pohon
yang ditebangi sesuai dengan struktur tanah yang ada. Sehingga, meskipun
pohon-pohon tersebut dimanfaatkan secara maksimal dan terus menerus,
kemungkinan untuk terjadi banjir dan tanah longsor sangat kecil dan
jarang terjadi.
Sebagai generasi muda yang mempunyai semangat yang besar, kreatif dan
inovatif, hendaknya kita dapat melakukan banyak hal untuk bangsa ini,
khususnya dalam penanggulangan bencana. Dimulai dari langkah yang kecil,
yaitu kesadaran dari setiap orang untuk membuang sampah pada tempatnya
dan mau memelihara tumbuh-tumbuhan yang dapat menyerap banyak air.
Sehingga ketika hujan turun, maka air hujan yang ada dapat diserap dan
disimpan oleh tumbuh-tumbuhan yang pastinya didukung dengan membuangan
sampah pada tempatnya. Apabila dua hal tersebut dilakukan secara
beriringan, maka untuk terjadi banjir kemungkinan sangat kecil, malah
justru akan tercipta suasana yang sejuk dan tidak terjadi kekeringan
karena persediaan air selalu ada.
Dengan mengingat bencana yang kerap terjadi akhir-akhir ini, kita
sebagai warga negara yang baik, maka kita mempunyai tanggung jawab yang
besar untuk menjaga kelangsungan hidup dan kelestarian alam. Karena dari
alam inilah kita bisa hidup, tanpa adanya alam mungkin kita tidak dapat
hidup sampai detik ini. Maka, sudah sepantasnya kita dapat melakukan
hal kecil yang dapat membesarkan dan memperpanjang usia bumi pertiwi
ini. Selain peduli terhadap lingkungan, hendaknya kita juga peduli
terhadap sesama meskipun itu hanya dalam bentuk kalimat pengingat saja.
Dan sudah sepantasnya kita mau membantu saudara-saudara kita yang
menjadi korbana bencana yang sering terjadi akhir-akhir ini, baik dalam
bentuk material maupun dalam bentuk dukungan spiritual. Selain itu,
sebagai manusia yang mendapat kesempatan untuk belajar lebih, kita dapat
memaksimalkan kemampuan kita untuk melaksanakan penelitian dan
menciptakan penemuan-penemuan baru yang dapat bermanfaat bagi
kelangsungan dan kelestarian bumi ini. Serta, kita dapat memberikan
informasi tentang lingkungan alam, baik tentang cara pemeliharaan alam
yang baik dan benar yang sesuai dengan kondisi yang ada di lingkungan
masyarakat, memberikan informasi tentang dampak dan bahaya yang mungkin
terjadi apabila tidak dilakukannya pemeliharaan kelestarian lingkungan.
Sehingga, dengan adanya penyampaian informasi tersebut, diharapkan
masyarakat mampu memahami dan melaksanakan upaya-upaya dalam
pemeliharaan dan peningkatan kualitas lingkungan alam sekitar yang
mempunyai peran penting dalam kelangsungan kehidupan ini. Karena dengan
saling mengingatkan dan bertukar informasi dengan orang lain, maka akan
semakin banyak ilmu yang dapat diperoleh yang nantinya berguna untuk
kepentingan seluruh manusia didunia ini, khususnya masyarakat yang ada
di Indonesia.
Sesungguhnya roda kehidupan selalu berputar, namun terkadang kita tidak
menyadari bahwa apa yang sedang menimpa diri kita pernah juga menimpa
oleh orang lain. Dan tidak menutup kemungkinan apa yang sedang menimpa
orang lain, suatu saat nanti akan menimpa diri kita. Maka dengan
mengingat hal demikian, kita patut bersyukur atas nikmat yang telah
dilimpahakan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Karena dengan
bersyukur kita dapat mengontrol diri kita dan kita merasa cukup atas
nikmat yang kita terima.
Referensi :
- VHRmedia.com, Jakarta
- Inilah.com, Jakarta
- Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas 2,
- Liputan6.com, Wasior
- Blog Seta Wiriawan, Pengertian Bencana
- blog Munawar AM, Pengertian dan Istilah-Istilah Bencana Alam
Rabu, 01 Mei 2013
PERAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI KEJADIAN-KEJADIAN BENCANA
Rabu, Mei 01, 2013
Ahmad Jazuli
No comments
0 komentar:
Posting Komentar